Sabtu, 24 Desember 2011

my love is you part 1

i'll be back..haha
akhirnya saya posting ff pertamaku,, semoga ada yang baca huhuhu jangan lupa coment ya...

my love is you part 1
cast: kwon yuri, hwang tiffany, kwon yoona, kwon junsu,, cast yg lain menyusul
genre: yuri, romanc, sad, family






==Kwon enterprise==

‘’Wah anakku, kau menjalankan pekerjaanmu dengan baik ku bangga padamu nak’’ puji mr. Kwon pada anak kesayangannya.
‘’terimakasih appa, oh bolehkah ku keluar sebentar ku ingin menjemput yuri dan yoona, aq sudah janji pada mereka kalau proyek ini berhasil q akan mentraktir mereka’’ pinta junsu
‘’tentu, sekarang kau punya waktu untuk bersenang2 anakku, pergilah’’ jawab mr. Kwon
‘’baiklah appa, terimakasih, terimakasih appa,,ku menyanyangimu’’ balas junsu
‘’ah kau terlalu banyak bertrimakasih,,hahaha ada apa denganmu hari in?..sudahlah cepat pergi sana’’kata  mr kwon .



==kampus sm==
‘’yuri, cepat ke kantin, adikmu sedang berkelahi dengan victoria,,cepatlah’’ teriak sunny
‘’yoona,,oh tidak apa lagi yang dia perbuat, aish’’balas yuri,
Yuri berlari mengikuti sunny ke kantin, dia melihat yoona yang sedang memaki victoria dan tanganya menarik baju victoria. Yuri segera berlari kearah yoona, dan menarik yoona menjauhi victoria. Saat itu junsu sampai di kampus mereka, dan melihat ada keributan, ia melihat yuri yang sedang memeluk yoona, dan yoona yang berteriak memaki victoria seperti orang yang kesetanan. Junsu mendekati yuri dan yoona lalu menarik mereka berdua ke mobil.



==di mobil==
’apa yang tadi kau lakukan yoona?.kau berteriak seperti orang gila, kau benar2 memalukan’’bentak junsu
Yuri hanya bisa melihat yoona yang diam menundukkan kepalanya, yuri dan yoona sangat takut pada kakakya jika sedang marah.
‘’maaf’’yoona memberanikan diri meminta maaf pada junsu
Junsu yang mendengarnya makin marah,,
‘’MAAF?, berapa kali kau mengucapkan itu padaku, lalu kau bilang tidak akan mengulanginya lagi, apa kau tau sudah berapa kali ini terulang?  Kau benar2 memalukan kwon yoona,’’ suara junsu mulai meninggi
‘’kenapa kau tidak pernah berubah?, apa kau tidak kasian pada appa dan umma, mereka mendidikmu agar kau menjadi orang yang baik, bukan untuk berkelahi, membuat masalah, atau memaki orang, kau dengar yoona?’’ junsu benar2 kehilangan kesabarannya.
 Yuri yang melihat adiknya merasa kasian, yuri berusaha menenangkan junsu.
‘’sudahlah kak, biarkan ini menjadi pelajaran untuk yoona, bukankah ini adalah hari yang membahagiakan oh jangan rusak hari ini dengan masalah tadi,, ayolah maafkan yoona’’ yuri mengeluarkan puppy eyes pada junsu
Junsu menghela nafas dan  berusaha menenangkan dirinya, lalu memeluk yoona.
‘’maafkan oppa yoona, oppa tidak bermaksud membentakmu, oppa Cuma ingin kamu berubah menjadi orang yang hangat, orang yang baik dan bisa membahagiakan orang2 yang disekitarmu bukan seperti ini, oppa Cuma ingin kamu mengerti’’, yoona menangis, yoona hanya bisa membalasnya dengan anggukan, yuri yang melihatnya tersenyum.
‘’nah sudah dong acara peluknya, aku sangat lapar sekarang, ayo kita makan’’ pinta yuri
‘’ayo makan’’jawab yoona dan junsu



==resto shoshi==

‘’ oppa , yoona kalian duluan saja, aku mau mengambil hapeku dulu, hapeku ketinggalan di mobil’’kata yuri sambil menunjuk ke arah mobil
‘’okey’’jawab junsu.
Yuri berbalik dia berjalan menuju mobil oppanya, jalannya berhenti saat dia melihat gadis cantik yang sedang berlutut tersenyum pada seorang anak yang menangis didepannya, gadis cantik itu mengusap wajah anak kecil yang menangis, lalu yuri melihat seorang ibu berlari kearah gadis itu dan memeluk anak kecil tadi, ibu itu menunduk berterima kasih kepada gadis cantik , dan pergi... gadis itu berdiri dan melihat kearah yuri dia tersenyum padanya lalu berbalik dan pergi..
tanpa sadar ada senyum kecil yang menghiasi wajah yuri...

‘’yuri kenapa lama sekali?’’tanya junsu
‘’maaf oppa, aq lupa dimana tadi kita parkir mobilnya hahaha’’canda yuri
‘’ya unni masa lupa?. Unni ada ada saja..hahaha’’tawa yoona



Fanny pov-
‘’iya appa, maaf fany telat, tiba-tiba mobil fanny mogok, tenang appa, aq bukan anak kecil lagi, aq akan pulang segera, appa tidak usah menjemputku, aku akan cari taxi,, sudah ya bye appa’’ ucap fany di telpon.
Dia memasukkan hpnya ke tas dan berjalan mencari taxi. Di tengah jalan dia melihat seorang anak yang menangis, kaki anak itu terluka karena jatuh,. Tiffany mengangkat anak itu, dia berlutut dan membersihkan luka anak itu dengan air minum di tasnya., dia mengusap air mata anak itu, lalu tersenyum.
‘’sudahlah jangan menangis lagi’’
‘’ibu, ibuku tidak ada, aq takut’’
‘’tenanglah kita akan menemukan ibumu, jadi jangan menangis lagi ya’’
Anak itu megangguk,,
Lalu datanglah seorang wanita paruh baya berlari mendekat ke arah mereka, raut wajahnya menggambarkan kecemasan, dia lalu memeluk anak itu, wanita itu berterima kasih pada tiffany dan pamit pergi, tiffany hanya menundukan kepala dan tersenyum pada mereka.
Tiffany melihat kearah lain, dia melihat seorang gadis cantik sedang menatapnya,
 sesaat dia terpesona oleh keindahan dunia yang ditunjukkan dihadapannya(*lebay)  sekarang, tiffany tersenyum kearahnya, dan gadis itu membalasnya, muka tiffany memerah dia berbalik dan berlari segera mencari taxi dan pulang kerumahnya, di sepanjang perjalanan senyumnya tidak pernah hilang dari wajah cantikknya.

=no pov=
Rumah keluarga kwon
‘’sudah pulang sayang’’ tanya mrs.kwon sambil memeluk yoona
Yuri yang melihatnya pun sedih, yuri tidak pernah merasakan kasih sayang ibu dan ayahnya seperti yang yoona rasakan, terkadang yuri merasa dia bukanlah anak mereka, karena dia diperlakukan berbeda oleh kedua orang tuanya.
‘’yuri ayo ikut oppa ke kantor, oppa maw mengajarkanmu cara menjalankan sebuah proyek, bukannya sbentar lagi kau akan bekerja disana’’ kata junsu
Mrs. Kwon yang mendengar perkataan junsu pun menyela mereka.
‘’tidak mungkin dia bisa berkerja disana, anak yang Cuma bisa membawa masalah hanya akan mengacaukan kantor’’kata mrs.kwon.
Yuri yang mendengarnya hanya bisa diam, sdangkan yoona dan junsu marah karena ucapan ibu mereka yang menyakiti yuri.
‘’ibu..’’ belum sempat yoona menyelesaikan ucapannya, yuri memotongnya
‘’ya, benar oppa, sepertinya ku tidak cocok bekerja disana, nanti oppa akan repot kalau aku disana, aku lelah, aky mau istirahat dulu ya’’ ucap yuri
‘’hah dasar tidak sopan’’ cela mrs.kwon
Junsu dan yoona hanya bisa diam.



==rumah hwang==

‘’aku pulang’’
‘’sudah pulang sayang, ayo ganti baju dulu lalu turun, kita makan siang, umma masak makanan kesukaanmu’’
‘’iya umma’’
Setelah tiffany ganti baju, dia melihat refleksi dirinya di cermin, ‘’siapa gadis tadi’’ gumam fany
Tiffany berjalan menuju meja makan, dia tersenyum melihat makanan kesukaannya dan memakannya dengan lahap.
‘’Terimakasih umma, masakanmu enak sekali’’ kata tiffany. Ummanya hanya membalasnya dengan senyum.
Tiffany adalah anak angkat keluarga hwang, tiffany ditemukan oleh dr.hwang saat umurnya 12 tahun, waktu itu dia ditemukan dalam keadaan parah setelah kecelakaan yang menyebabkan orangtuanya meninggal. Tiffany koma selama 3 tahun dan saat dia bangun dia tidak ingat apapun, dr. Hwang yang menemukan dan merawatnya akhirnya mengangkat dia sebagai anaknya, dan keluarga hwang sangat menyanyangi tiffany.



==kamar yuri==

Yuri membiarkan tubuhnya berbaring di tempat tidur, dia menutup matanya perlahan dan menghela nafas, sebelum akhirnya air mata keluar dari matanya, dia menangis dalam diam. Berusaha merasakan betapa sakit hatinya, diabaikan oleh orang tuanya yang tidak menginginkan dia berada di dekat mereka.
Junsu mengetuk pintu kamar yuri, tapi tidak ada balasan dari dalam kamar.
Junsu pun masuk ke kamar dan melihat yuri yang sedang tidur, ia berjalan ke tempat tidur yuri dan duduk di tepi tempat tidur, junsu bisa melihat ada bekas air mata diwajah adiknya, junsu menghela nafas sebelum dia berbicara.
‘’yuri, oppa minta maaf karena tidak bisa membelamu, oppa juga tidak bisa menghiburmu, maaf karena selama ini oppa bukanlah, oppa yang baik untuk adik sepertimu..’’
Junsu berhenti sejenak, dia menatap wajah adiknya dengan sedih
‘’jika oppa sudah tidak ada , berjanjilah untuk menjaga yoona, dan buatlah bangga appa dan umma.. yuri jika sesuatu yang lebih buruk terjadi pada kluarga kita, gantikanlah aku untuk melindungi mereka, melindungi appa , umma dan yoona..jangan pernah berpikir untuk membenci mereka..jadilah orang yang berhati baik dan janganlah menjadi orang yang pendendam...aku menyanyangimu yuri’’
Sesudah mengakhiri ucapannya, junsu mencium kening yuri dengan lembut seakan-akan dia tidak akan pernah melihat adiknya lagi.
‘’selamat tidur adikku’’
Junsu keluar kamar yuri.
 ...

semoga ff ku tidak mebosankan, please coment okey...

1 komentar: